Berapa Kali Nabi Muhammad Melaksanakan Umroh? Ternyata tak Cuma Sekali

July 12, 2023by admin

 

 

DARULIMANTRAVEL.com | Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam telah melaksanakan ibadah umroh beberapa kali. Sejak tahun ke-7 Hijriah pada bulan Zulqaida, Nabi Muhammad melaksanakan ibadah umroh qadha (pengganti).

 

Sebelumnya Beliau telah merencanakan perjalanan umrohnya pada tahun ke-6 Hijriah dengan miqat di Bir Ali (Zul Hulaifa). Saat itu Beliau Shalallahu alaihi wasallam umroh bersama para sahabatnya sebanyak 1.400 orang. Namun, perjalanan umroh mereka tidak terlaksana dan baru sampai di Hudaibiyah.

 

Nabi Shalallahu alaihi wasallam saat itu tidak diperbolehkan oleh penduduk Mekah untuk datang ke Kota Mekah. Padahal, Nabi dengan para sahabatnya itu hanya melaksanakan umroh. Nah, dari peristiwa inilah munculnya Perjanjian Hudaibiyah.

 

Baca juga artikel ini: 5 Keutamaan Ibadah Umroh Berdasarkan Dalil Al-Qur’an dan Hadis, Yuk Diniatkan dari Sekarang!

 

Sejak diberlakukannya Perjanjian Hudaibiyah itu, Nabi dan para sahabatnya baru bisa memasuki Kota Mekah berziarah ke Ka’bah dan melaksanakan umroh. Dan pada bulan Zulqaida 7 Hijriah, Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam dan para sahabat dan jemaah umroh yang bertambah dari 1.400 menjadi 2.000 orang dengan suka cita melaksanakan umroh qadha.

 

Umroh qadha Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam pada tahun ke-7 Hijriah dengan mengambil miqad di Ya’jij, suatu tempat di Kota Mekah. Saat itu Nabi dan para sahabatnya tinggal di Kota Mekah selama tiga hari.

 

Terhitung berdasarkan buku Panduan Pelestarian Haji Mabrur terbitan Kementerian Agama, Nabi telah melaksanakan umroh sebanyak dua kali setelah tahun ke-7 Hijriah. Pada bulan Zulqaidah 8 Hijriah, Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam kembali melaksanakan ibadah umrohnya sekembali dari penaklukan daerah Thaif.

 

Baca juga artikel ini: Jenis-jenis Haji dan Umroh Beserta Penjelasannya

 

Nabi saat itu singgah ke sebuah desa bernama Ji’ronah mengambil miqat ihram umroh. Nabi bersama sahabatnya saat itu memasuki Kota Mekah pada bulan Ramadan (Fathu Makkah) tanpa ihram umroh, oleh sebagian sahabat dikatakan bahwa umroh Nabi di Ji’ronah tersebut juga merupakan umroh qadha.

 

Kemudian Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam melaksanakan ibadah haji wada sekaligus umroh (haji qiran) pada bulan Zulhijah dengan miqad ihram dari Zul Hulaifah (Bir Ali) pada Zulqaida 10 Hijriah.

 

Baca juga artikel ini: Perbedaan Haji dan Umroh Berikut Penjelasannya

 

Dari kisah Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam tersebut diketahui bahwa Beliau telah melaksankan umroh lebih dari sekali. Sebab ibadah umroh ini memiliki banyak keutamaannya.

 

Nabi Shalallahu alaihi wasallam pun pernah bersabda bahwa, dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda, “Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya) melainkan syurga” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

(Iin Prasetyo)

 

https://darulimantravel.com/wp-content/uploads/2023/01/210030410-8a53a024-b577-4783-b375-956109e945b7-copy-3.png

@ Darul Iman Travel 2022. Developed by codinglab.id

Visit us on Social Networks